Jumat, 12 Desember 2014

modul jaringan lan


JARINGAN  LAN (Local Area Network)

        LAN menggambarkan suatu jaringan yang menjangkau area yang terbatas, misalnya satu kantor satu gedung, di mana komputer yang mempunyai jaringan secara fisik berdekatan satu dengan yang lainnya. LAN yang besar misalnya pada kantor atau perusahaan yang kompleks, dapat dipisahkan menjadi beberapa workgroup untuk lebih memudahkan manejemennya. Dalam hal ini, workgroup terdiri dari user yang melakukan share resource yang sama, seperti file, printer dan program aplikasi. Sebagai contoh, pada LAN suatu perusahaan anda dapat membuat workgroup untuk departemen yang berbeda, seperti penjualan, keuangan, sumberdaya manusia. Jaraknya kurang lebih sampai dengan 10 km. 
Keuntungan jaingan LAN adalah 
*             Pertukaran file (file sharing) 
*             Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua klien (printer sharing) 
*             File-file data dapat disimpan pada server, sehingga dapat diakses dari semua klien menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
*             File data yang keluar / masuk dari / ke server dapat dikendalikan
*             Proses back up data menjadi cepat dan mudah 
*             Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil 
*             Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan email dan chat. 
LAN juga dapat di definisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem komputer yang lokasinya terbatas didalam satu gedung, satu kompleks gedung atau suatu kampus dan tidak menggunakan media fasilitas komunikasi umum seperti telepon, melainkan pemilik dan pengelola media komunikasinya adalah pemilik LAN itu sendiri.­­
Dari definisi diatas dapat kita ketahui bahwa sebuah LAN dibatasi oleh lokasi secara fisik. Adapun penggunaan LAN itu sendiri mengakibatkan semua komputer yang terhubung dalam jaringan dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan. Kerjasama ini semakin berkembang dari hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama.
LAN yang umumnya menggunakan hub, akan mengikuti prinsip kerja hub itu sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa hub tidak memiliki pengetahuantentang alamat tujuan sehingga penyampaian data secara broadcast, dan juga karena hub hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu.
1.        Komponen dasar untuk membentuk LAN
Ø  Workstation
Workstation merupakan node atau host yang berupa suatu sistem komputer. Sistem komputer ini dapat berupa PC atau dapat pula berupa suatu computer yang besar seperti sistem minicomputer, bahkan suatu mainframe. Workstation dapat bekerja sendiri (stand-alone) dapat pula menggunakan jaringan untuk bertukar data dengan workstation atau user yang lain.
Ø  Server
Perangkat keras (hardware) yang berfungsi untuk melayani jaringan dan
workstation yang terhubung pada jaringan tersebut.pada umumnya sumber
daya (resources) seperti printer, disk, dan sebagainya yang hendak
digunakan secara bersama oleh para pemakai di workstation berada dan
bekerja pada server. Berdasarkan jenis pelayanannya dikenal disk server,
file server, print server, dan suatu server juga dapat mempunyai beberapa
fungsi pelayanan sekaligus.
Ø   RJ-45 
RJ-45 (Registered Jack-45) adalah konektor delapan kabel yang biasanya digunakan untuk menghubungkan komputer ke sebuah local-area network (LAN), khususnya Ethernets. Konektor RJ-45 mirip dengan konektor RJ-11 yang digunakan dalam koneksi telepon, tetapi lebih besar.
Ø  Link (hubungan)
Workstation dan server tidak dapat berfungsi apabila peralatan tersebut
secara fisik tidak terhubung. Hubungan tersebut dalam LAN dikenal sebagai
media transmisi yang umumnya berupa kabel. Adapun beberapa contoh dari link adalah:
1.      Kabel Twisted Pair
ü  Kabel ini terbagi dua, yaitu Shielded Twisted Pair dan Unshielded Twisted
2.      Pair(UTP)
ü  Lebih banyak dikenal karena merupakan kabel telpon
ü  Relatif murah
ü  Jarak yang pendek
ü  Mudah terpengaruh oleh gangguan
ü  Kecepatan data yang dapat didukung terbatas, 10-16 Mbps
3.      Kabel Coaxial
ü  Umumnya digunakan pada televise
ü  Jarak yang relatif lebih jauh
ü  Kecepatan pengiriman data lebih tinggi di banding Twisted Pair, 30 Mbps
ü  Harga yang relatif tidak mahal
ü  Ukurannya lebih besar dari Twisted Pair
4.      Kabel Fiber Optic
ü  Jarak yang jauh
ü  Kecepatan data yang tinggi, 100 Mbps
ü  Ukuran yang relatif kecil
ü  Sulit dipengaruhi gangguan
ü  Harga yang relatif masih mahal
ü  Instalasi yang relatif sulit

5.      Network Interface Card (NIC)
Suatu workstation tidak dihubungkan secara langsung dengan kabel jaringan ataupun tranceiver cable, tetapi melalui suatu rangkaian elektronika yang dirancang khusus untuk menangani network protocol yang dikenal dengan Network Interface Card (NIC).
6.      Network SoftwareTanpa adanya software jaringan maka jaringan tersebut tidak akan bekerja sebagaimana yang dikehendaki. Software ini juga yang memungkinkan system komputer yang satu berkomunikasi dengan sistem komputer yang lain.
2.    Peralatan Pendukung LAN
a.  Repeater• Pada OSI, bekerja pada lapisan Physical
*      Meneruskan dan memperkuat sinyal
*      Banyak digunakan pada topologi Bus
*      Penggunaannya mudah dan Harga yang relatif murah
*      Tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga penyampaian
data secara broadcast
*      Hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu.
b.   Hub
*      Bekerja pada lapisan Physical
*      Meneruskan sinyal
*      Tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan
*      Penggunaannya relatif mudah dan harga yang terjangkau
*      Hanya memiliki satu buah domain collision
c.   Bridge
*      Bekerja di lapisan Data Link
*      Telah menggunakan alamat-alamat untuk meneruskan data ke tujuannya
*      Secara otomatis membuat tabel penterjemah untuk diterima masing2 por
d.   Switch
*      Bekerja di lapisan Data Link
*      Setiap port didalam swith memiliki domain collision sendiri-sendiri
*      Memiliki tabel penterjemah pusat yang memiliki daftar penterjemah untuk
semua port
*      Memungkinkan transmisi secara full duflex (dua arah)

e.  Router
*      Router berfungsi menyaring atau memfilter lalu lintas data
*      Menentukan dan memilih jalur alternatif yang akan dilalui oleh data
*      Menghubungkan antar jaringan LAN, bahkan dengan WAN

3.   Topology LAN
Design local area network yang umum
a.      Jaringan kecil
lan small size

Senin, 03 November 2014


MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN
MENGAMBIL RESIKO USAHA

DI SUSUN OLEH:
Nama : Asdar



SMK NEGERI 2 MAMUJU UTARA
TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014




Puji syukut kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan serta pengetahuan sehingga makalah yang mengangkat tema “mengambil resiko usaha’’ ini sekiranya dapat terselesaikan pada waktunya. Adapun makalah ini membahas tentang cakupan kecil  pengetahuan dasar mengenai usaha dan penerapannya yang dapat kita jadikan sebagai pedoman di lingkungan sekitar kita.
Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya dari zaman kejahiliyaan ke  zaman modernisasi seperti saat ini. Berkat beliau jugalah secara tidak langsung makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini merupakan rangkaian tugas dalam pelaksanaan diskusi kelas sistem SCL (Students center Learning) yang bertujuan untuk memajukan pengetahuan peserta tentang makalah ini. Oleh karenanya, maka penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu guru dan teman-teman atas motivasi, dukungan, serta anjurannya untuk pembuatan makalah ini.
Terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada pembaca yang sekiranya telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini seraya memajukan selangkah lagi pengetahuan tentang isi makalah  ini.

                                                                                                               Letawa, 3 April 2014

                                                                                                               Penulis
                                                                                   




DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR...................................................................................!
DAFTAR ISI..................................................................................................!!
BAB I PENDAHULUAN............................................................................!!!
BAB 2 MENAMBIL RESIKO USAHA.....................................................2
A.   Resiko Dan Ketidakpastian................................................................2
1.    Ketidakpastian (Unexpected risk)...................................................3
2.    Resiko(expected risk).....................................................................4
B.   Klasifikasi Resiko Usaha......................................................................4
1.    Resiko murni...................................................................................4
2.    Resiko spekulati..............................................................................4
C.   Jenis-jenis Resiko Usaha.....................................................................5
1.    Resiko perusahaan.........................................................................5
2.    Resiko keuangan............................................................................5
3.    Resiko likuiditas(ketersediaan uang tunai).....................................5
4.    Resiko permodalan.........................................................................5
5.    Resiko pasar...................................................................................5
6.    Resiko operasional.........................................................................5
7.    Menurut sifat...................................................................................5
8.    Menurut sumber ............................................................................6
9.    Resiko teknis..................................................................................8
D.   Faktor Penyebab Resiko Usaha..........................................................8
E.   Klasifikasi Orang Dalam Menghadapi Resiko Usaha...........................8
1.    Risk Avoid.......................................................................................8
2.    Risk Calculator................................................................................8
3.    Risk Taker.......................................................................................8
4.    Risk Manager..................................................................................9
F.    Cara Mengidentifikasi Resiko Usaha...................................................9
1.    Metode Analisa Dari Pengalaman dan Sejarah..............................9
2.    Metode Pengamatan dan Survie....................................................9
3.    Metode Acuan.................................................................................9
4.    Metode Dari Para Pakar atau Pendapat Ahli..................................9
G.   Mengatasi Dan Memperkeil Resiko Usaha........................................10
H.   Upaya Untuk Mengatasi Resiko usaha..............................................10
1.    Manajer atau wirausaha.............. ................................................10
2.    Resiko Pasar ...............................................................................11
3.    Resiko Kredit ...............................................................................11
4.    Resiko Alam ................................................................................12
I.      Tipologi  Pengambilan  Pada Tingkat Manajemen............................14
J.    Evaluasi Resilko................................................................................16
BAB III PENUTUP...................................................................................17
A.   Kesimpulan........................................................................................17
B.   Saran.................................................................................................17









BAB 1


PENDAHULUAN
A.  Latar belakang masalah
Ketika anda terjun ke dunia usaha, Anda juga harus siap menghadapi segala bentuk perubahan, kejadian dan hal-hal yang penuh ketidak pastian. Inilah perbedaan yang paling mendasar antara belajar di  sekolah, yang penuh teori dan kepastian, dengan berwirausaha, yang penuh dengan hal-hal yang tidak pasti dan berisiko.
Ketikdakpastian selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki beberapa kemungkinan kejadian dan dampaknya. Ketidak pastian (uncertainty) sering di sebut “unexpected risk” atau risiko tak terduga dari sebuah kejadian.
Risiko merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yang di ambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko dapat besifat pasti maupun tidak pasti yang bisa di kalkulasi secara kuantitatif. Kunci untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan Anda hadapi adalah seberepa anda mandapatkan informasi. Semakin sempurna Anda mengetahui seberepa besar risikonya.
B.  Rumusan masalah
berdasarkan latar bekang masalah, maka masalah dalam resiko usaha dapat di rumuskan sebagai berikut.
*        Apakah resiko tersebut sepadan dengan hasil usaha ?
*        Bagaimana resiko dapat dikurangi ?
*        Informasi apakah yang diperlukan sebelum resiko diambil ?
*        Orang-orang dan sumber daya manakah yang dapat membantu mengurangi resiko?
*        Mengapa resiko ini penting ?
*        Apakah ketakutan anda dalam mengambil resiko ?
*        Apakah yang akan dapat anda capai dengan mengambil resiko ?
*        Persiapan-persiapan apa yang perlu anda buat sebelum mengambil resiko?
C.  Tujuan pembelajaran
Adapun tujuan yang ingin di capai Setelah siswa mempelajari makalah tentang MENGAMBIL RESIKO USAHA diharapkan :
*       Memahami resiko usaha
*       Mengidentifikasi macam-macam resiko usaha
*       Menjelaskan cara-cara menanggulangi resiko usaha
*       Mengidentifikasi pengambilan resiko pada tingkat manajemen
*       Menunjukkan cara mengevaluasi resiko usaha
D.  Mamfaat mengambil resiko usaha
Apabila hasil yang di peroleh dalam mengambil resiko usaha cukup terandalkan, maka diharapkan dapat bermamfaat bagi semua siswa:
1.    Sebagai masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan kususnya di bidang berwira usaha yang menyangkut tentang mengambil resiko usaha
2.    Sebagai bahan perbandingan bagi wira usahawan bahwa betapa pentingnya tentang resiko usaha dalam usaha
3.    Sebagai bahan informasi bagi siswa – siswi yang berminat untuk melakukan usaha baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.





BAB II
MENGABIL RESIKO USAHA
A.   RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN
Ketika anda terjun ke dunia usaha, Anda juga harus siap menghadapi segala bentuk perubahan, kejadian dan hal-hal yang penuh ketidakpastian. Inilah perbedaan yang paling mendasar antara belajar di  sekolah, yang penuh teori dankepastian, dengan berwirausaha,yang penuh dengan hal-hal yang tidak pasti dan berisiko
1.      Ketidakpastian (Unexpected risk)
Ketikdakpastian selalu berhubungan dengan keadaan yang memiliki beberapa kemungkinan kejadian dan dampaknya. Ketidakpastian (uncertainty) sering di sebut “unexpected risk” atau risiko tak terduga dari sebuah kejadian. Contoh:
a.     Perubahan cuaca yang berakibat pada masalah pengiriman barang.
b.     Risiko yang terjadi karena bencana alam.
c.      Risiko atas kerugian yang timbul karena perubahan kurs mata uang negara lain tehadap nilai mata uang rupiah yang mengakibatkan kenaikan biaya dan harga barang.
Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian Ada beberapa penyebab kegagalan usaha :
ü  Perencanaan yang kurang matang
ü  Kurangnya modal
ü  Bakat yang tidak cocok
ü  Kurang pengalaman
ü  Lemahnya pemasaran
ü  Tidak mempunyai semangat berwirausaha
ü  Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
Ciri-ciri risiko dari ketidakpastian adalah:
Ø  Tidak bisadi duga sebelumnya.
Ø  Sulit di rencanakan.
Ø  Bersifat tiba-tiba.
Ø  Biasa digolongkan “force majeure”(bencana alam).


2.      Risiko ( expected risk)
Risiko merupakan informasi, kejadian,kerugian atau pekerjaanyamg terjadi sebagai akibat dari keputusan yang di ambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko dapat besifat pasti maupun tidak pasti yang bisa di kalkulasi secara kuantitatif.Kunci untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan Anda hadapivadalah seberepa nda mandapatkan informasi.Semakin sempurna Anda mengetahui seberepa besar risikonya. Contoh risiko:
a.     Kerugian akibat hilangnya barang.
b.     Penurunan pendapatan karena panurunan penjualan.
c.      Kemacetan mesin produksi yangberakibat pada jumlah barang yang diproduksi.
d.     Terbakarnya gudang barang yang berisiko menyebabkan kerugian.

B.   KLASIFIKASI RISIKO USAHA
Secara umum, risiko usaha dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1.    Risiko Murni
Risiko murni adalah risiko yang menyebabkan kerugian dan tidak mungkin menimbulkan keuntungan. Risiko mutni menjadi karena ketidaksengajaan dan tidak dapat diecgah.
Contoh:
a.    Kerugian akibat kerusakan mesin.
b.    Kerugian akibat mati lastrik.
c.    Kerugian karena kebakaran gedung.
2.    Risiko Spekularif
Risiko sprkulatif adalah risiko yang diambil secara sengaja atau sadar oleh seorang wirausaha dan memiliki dua kemungkinan hasil, yaitu keuntungan atau kerugian.
Contoh:
a.      Membeli barang dengan menggunakan mata uang asin (Misalnya Dolar Amerika).
b.      Membeli mobil tanpa di asuransikan mengandung risiko  spekualatif, yaitu bila mengalami musibah perusahaan akanmengalami kerugian.
Berdasarkan jenis dampaknya, resiko usaha bisa diklasifikasikan sebagai berikut.
v  Risiko Sistematik
Risiko sistematik adalah risiko yang mampunyai dampak lebih komleks dibandingkan risiko murni dan risiko spualatif.
v  Risiko spesifik
Risiko spesifik adalah risiko yang memiliki dampak khusus dan tidak dapat dihindari tetapi bisa diminimalisasi tingkat risikonya.

C.    JENIS-JENIS RISIKO USAHA
Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian dan ketatnya persaingan usaha, Anda tidak mungkin menghindari risiko. Salah satu cara yang efektif dan efesien dalam menghadapi risiko adalah dengan negenali jenis-jenis risiko itu sendiri.
Jenis-jenis risiko yang sering erjadi dalam dunia usaha dan berwirausaha adalah sebagai berikut.
1.    Risiko perusahaan
Risiko perusahaan adalah risiko yang terjadi pada usaha Anda yang akan berdampak pada kelangsungan hidup atau saham perusahaan Anda.
2.    Risiko Keuangan
Risiko keuangan adalah risiko yang berdampak kerugian pada aspek keuangan perusahaan.
3.    Risiko Likuiditas (ketersediaan uang tunai)
Risiko likuiditas terjadi ketika ada tagihan mecet dari pelanggan yang menyebabkan permasalahan dalam ketersediaan uang tunai (likuiditas) perusahaan. Hal ini bisa berdampak pada kerugian tingkat suku bunga dan kesulitan dalam membayar gaji karyawan.
4.    Risiko Permodalan
Risko permodalan adalah risiko yang terjadi karena kerugian,penjualan,likuiditas,dan keuangan yang membuat  modal usaha Anda mengalami penurunan yang signifikan (rugi besar). Hal ini harus segera diatasi dengan meneliti dan mengevaluasi faktor penyebabnya.
5.    Risiko Pasar
Risiko pasar, yaitu risiko yang terjadi akibat persaingan usaha, perubahan pola persaingan, daya hidup pelanggan,maupun munculnya pesaing baru yang potensial di pasarproduk Anda.
6.    Risiko operasional
Risiko operasional adalah risiko dari penyimpangan hasil yang di prediksikan karena tidak sempurnanya penerapan keputusan, perubahan sistem, SDM, tegnolovasi,  produktivitas, inovasi, proses dan mutu produk.
7.    Menurut sifat
 Resiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.
Misalnya : kebakaran, bencana alam, pencurian dan sebagainya
   Resiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar
memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.
Misalnya :utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya
 Resiko Fundamental
Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak.
Misalnya : banjir, angin topan, dan sebagainya.
8.    Menurut sumber / penyebab timbulnya, dibedakan
1.     Resiko Intern / Internal
Yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri misalnya :
~ Ketidaktahuan
~ Kesalahan manuasiawi
~ Kurang pengalaman
~ Kurang pelatihan
~ Kegagalan tim untuk bekerjasama secara efektif
~ Kekurangan sumber daya
~ Teknologi tidak dikenal
2.    Resiko Ekstern/ Eksternal
Yaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan misalnya :
ü  Kegiatan pemasok yang berakibat kegagalan, perubahan spesifikasi  produk
ü  Kegiatan pesaing / adanya saingan usaha yang sama
ü  Tingkah laku pelanggan [ perubahan permintaan, perubahan persepsi ]
ü  Terjadi perubahan politik [ UU yang mempengaruhi produk/ pelanggan ]
ü  Kekuatan alam
3.    Menurut dapat tidaknya resiko dialihkan kepada pihak lain, dibedakan:
Ø  Resiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu obyek yang akan terkena resiko pada perusahaan asuransi
Ø  Resiko yang tidak dialihkan pada pihak lain
4.    Menurut kejadian ( yang mungkin terjadi ) dibedakan :
a.    Perubahan permintaan Suatu keadaan yang bisa terjadi karena perubahan ekonomi,modal, selera konsumen yang mengakibatkan terjadinya penurunan permintaan. Contohnya :
 Perubahan ekonomi : utang piutang, perdagangan berjangka
 Perubahan model : pakaian, sepatu, alat komunikasi
 Perubahan selera konsumen : jasa salon,foto copy,catering
b.    Perubahan konjungtur
Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu sehingga mempengaruhi keadaan usaha
Contohnya :
 Pengaruh insflasi
 Pengaruh eksport / import
 Pengaruh bencana alam
c.    Persaingan
Situasi dimana antar wirausaha melakukan usaha yang sejenis/sama.
Penggunaan alat modern yang mempengaruhi hasil produksi antara lain kualitas barang, harga jual produk, penghematan tenaga
Contoh :
 Penemuan baru : tehnik produksi,variasi,peralatan produksi
Kondisi perdagangan : sehat atau tidaknya mempengaruhi kelancaran keuangan , selera konsumen
 Pengaruh musim : musim dingin, musim kemarau, musim hujan
d.     Perkembangan IPTEK
Perubahan teknologi tepat guna Contoh : HP, Internet, Fax
e.    Perubahan peraturan
Contoh : aturan hukum, aturan pendidikan, aturan lalu lintas, aturan administrasi pemerintah
f.     Bencana alam
Contoh : banjir, gempa, angin topan


9.   Resiko teknis
Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan wirausaha / manajer dalam keputusan.
v  Faktor penyebab :
 Biaya produksi yang tinggi ( inefisien )
 Pemakaian SDM yang tidak seimbang (tenaga kerja terlalu banyak)
 Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang cermat
 Terjadi pencurian akibat pengawasan yang kurang baik
 Terus menerus rugi karena biaya yang terus membengkak
 Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktifitas kerja    yang menurun
Perencanaan dan desian yang salah sehingga suli dioperasionalnya

D.   FAKTOR PENYEBAB RISIKO USAHA
Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya risiko usaha adalah sebagai berikut.
1.    Perubahan, meliputi:
a.    Lingkungan dan global,
b.    Sosial dan ekonomi,
c.    Persaingan,
d.    Gaya hidup,
e.    Tren pasar,
f.     Tegnologi,
g.    Budaya, dan
h.    Peraturan pemerintah
2.    Kesalahan trategi dan perencanaan.
3.    Keputus yang tidak tepat sehingga menimbulkan kejadian di luar rencana.
4.    Persiapan yang kurang matang.
5.    Kelegahan pribadi atau penanggungjawab.

E.   KLASIFIKASI RANG DALAM MENGHADAPI RISIKO USAHA
Berdasarkan cara pandang dan menghadapi risiko,setiap orang wirausaha dapatdiklasifikasikan sebagai berikut.
1.    Risk avoidar
Risk avoider adalah orang yang tidak senang menghadapirisiko bahkan cenderung menghindari risiko.
2.    Risk Calculator
Risk calculator adalah orang yang berani mengambil keputusan bila risiko atau dampaknya bisa dikalkulasikan (dihitung berapa tingkat kerugiannya).
3.    Risk Taker
Risk taker adalah orang yang berani dan mampu mengambil keputusan dengan mengukur risiko secara intuitif saja. Para risk taker ini sering disebut speculator atau gambler.

F.    CARA MENGINDENTIFIKASI RISIKO USAHA
Seorang wirausaha perlu mengindentifikasi risiko agar meminimalkan dampak yang terjadi. Cara mengindentifikasi risiko adalah sebagai berikut.
1.    Metode Analisa Dari Pengalaman dan Sejarah
Gunakan informasi dan data yang ada untuk menganalisa risiko yang akan terjadi di kemudian hari. aontoh:
a.   Informasi keluhan pelanggan
b.   Informasi kecacatan produk
c.   Informasi track record SDM (rekam jejak karyawan)
d.   Informasi pertumbuhan penjualan.
2.    Metode Pengamatan dan Survei
Dengan melakukan penga.
matan survie, akan di peroleh informasi tentang hal yang diinginkan . Contoh:
a.   Pengamatan dan survie tingkat kebutuhan pasar.
b.   Pengamatan dan survie tentang ketidakpuasan pelanggan.
c.   Pengamatan dan survie untuk menemukan produk baru.
d.   Pengamatan dan survie gaya hidup pelanggan .
e.   Pengamatan dan survie lokasiberdirinya pabrik dan lingkungan.
3.    Metode Acuan
Metode acuan sering digunakan n ancamandalam menemukan kelemahan, peluang, hambatan, kekuatan, dan ancaman sehingga wirausaha tahu apakah produk,srategi, dan mutunya telah sesuai dengan pasar. Acuan yang digunakan adalah acuan  yang bersifat trategis, yaitu pemimpin pasar atau produk unggalan.
4.    Metode dari Para Pakar atau Pendapat Ahli.
Kita dapat mengindentifikasi risiko dan hal-hal yang mungkin terjadi dengan bertanya pada pendapat ahli bila mengambil keputusan tertentu.
Ø  Arthur Williams dan Richard, M H
Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode terentu
Ø  Abas Salim
Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian
Ø  Soekarto
Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa
Ø  Herman Darmawi
Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan .

G.   MENGATASI DAN MEMPERKECIL RISIKO USAHA
Salah satu faktor sukses berwirausaha adalah mengatasi dan memperkecil risiko. Cara mengatasi dan memperkecil risiko adalah sebagai berikut.
1.    Gunakan pengetahuan Anda untuk mengetahui dampak atau risiko yang akan terjadi.
2.    Manfaatkan pengalaman yang Anda miliki.
3.    Berpikir kreatif dan inovatif  dan yakinlah bahwa segala sesuatu pasti ada penyelesaiannya.
4.    Asurasikan apa yang perlu diasurasikan.
5.    Bekerja dan berpikir prestatif, yang merupakan faktor pendorong untuk mendapatkan pengetahuan baru melalui”problem and experiential based learning”(Belajar dari masalah dan pengalaman).
6.    Keahlian menganalisa, menelaah, menilai, dan menguraikan sebab akibat serta keyakinan diri  untuk mengambil risiko.
7.     Mengubah keadaan yang bisa menimbulkan risiko menjadi keadaan yang lebih baik dan berisiko kecik.
8.    Proaktif dan antisipatif, adalah kunci penting dalam mengelolahrisiko.

H.    UPAYA UNTUK MENGATASI RESIKOUSAHA
1.    Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang:
Ø  Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang   dihasilkan. Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional diganti dengan teknologi tepat guna/modern
Ø  Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya enak, murah dan disenangi pembeli.
Ø  Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja.
Ø  Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi pemasaran, strategi penelitian dan pengembangan.
Ø  Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap.
2.    Resiko Pasar
Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasaran.
ü  Faktor penyebab :
~ Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar
~ Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar yang dipilih
~ Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar
~ Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro
~ Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar
ü  Upaya yang ditempuh:
 Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang      disenangi calon pembeli. Misal budidaya lele dumbo
   Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara  berkesinambungan.
3.    Resiko Kredit
Resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati.
ü  Faktor penyebab:
 Sering terjadi produsen menaruh produknya terlebih dahulu dan dibayar kemudian
 Deditor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal akibatnya timbul kredit macet, Upaya yang ditempuh:
a.      Berikan kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sebagai berikut:
·           Dapat dipercaya yaitu watak dan reputasinya
·           Kemampuan untuk membayar, hal ini dapat dilihat dari                 kemampuan/hasil yang diperoleh dari usahanya
·           Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha sehingga merupakan net personal assets
·           Keadaan usahanya selama ini apakah menunjukkan trend naik atau          turun.
·           Jangan memberikan pinjaman yang terlalu besar sambil mengevaluasi kredibilitas debitor
b.    Memperlihatkan pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan memiliki perusahaan.
4.    Resiko Alam
Resiko ini di luar pengetahuan/ jangkauan manusia, misal gempa bumi, banjir, angin topan, kemarau panjang. Kemungkinan – kemungkinan bertahannya seorang wirausahawan tetap hidup dalam menghadapi resiko terburuk antara lain :
*        Memperbaiki usaha :
Memperbaiki tampilan, mengganti nama, mengganti personil, melengkapi alat-alat, mengganti strategi pemasaran, memperbaiki cara produksi/cara kerja.
*        Melakukan alih usaha :
Berpindah dari usaha satu ke usaha lainnya yang memungkinkan, misalnya dari bengkel umum ke bengkel khusus, pabrik bata ke pabrik genting, produksi tahu ke susu kedelai, warung bakso ke warung makan, penerbit ke percetakan, dsb.
*        Pindah alamat :
Bisa jadi suatu usaha tidak / kurang berhasil karena faktor tempat yang kurang strategis, atau karena di dekatnya ada usaha sejenis yang lebih besar
*        Mencari investor untuk berinvestasi :
Mencari orang yang memiliki dana untuk menginvestasika uangnya dengan kompensasi tertentu, misal dengan bagi hasil
*        Meminta pihak lain untuk mengakuisisi :
Meminta pihak lain untuk membeli sebagian besar saham dengan konsekuensi otoritas pengendalian usaha akan beralih kepihak lain. laku di pasaran.
ü  Faktor penyebab :
~ Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar
~Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar    yang dipilih
~ Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar
~ Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro
~ Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar
ü  Upaya yang ditempuh:
 Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon pembeli. Misal budidaya lele dumbo
 Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara berkesinambungan.
a.      Melakukan alih usaha :
Berpindah dari usaha satu ke usaha lainnya yang memungkinkan, misalnya dari bengkel umum ke bengkel khusus, pabrik bata ke pabrik genting, produksi tahu ke susu kedelai, warung bakso ke warung makan, penerbit ke percetakan, dsb.
b.    Pindah alamat :
Bisa jadi suatu usaha tidak / kurang berhasil karena faktor tempat yang kurang strategis, atau karena di dekatnya ada usaha sejenis yang lebih besar
c.    Mencari investor untuk berinvestasi :
Mencari orang yang memiliki dana untuk menginvestasika uangnya dengan kompensasi tertentu, misal dengan bagi hasil
d.     Meminta pihak lain untuk mengakuisisi :
Meminta pihak lain untuk membeli sebagian besar saham dengan konsekuensi otoritas pengendalian usaha akan beralih kepihak lain.


I.      TIPOLOGI PENGAMBILAN RESIKO PADA TINGKAT MANAJEMEN
1.    Pada tingkat bawah :
Perusahaan membutuhkan pekerja-pekerja yang terampil dalam melaksanakan hal-hal yang rutin dan mempunyai sedikit resiko.Mereka akan membawa kestabilan perusahaan.
2.    Pada tingkat menengah :
Manajer harus dapat lebih banyak kebebasan untuk berinovasi dan membuat
perubahan-perubahan kecil dalam prosedur dan fungsi. Orang-orang yang berada di sini dianggap sebagai pengambil resiko.
3.    Pada tingkat atas :
Mereka harus mempunyai kemampuan untuk merumuskan dan menerapkan ide-ide kreatif agar berhasil dalam bisnis dan mewujudkan ide-ide mereka menjadi kenyataan.
Manajemen. Pengertian manajemen menurut Prof. Die Liang Lee, adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi manajemen:
 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Penggerakan
 Pengawasan
Contingency planning [perencanaan peristiwa tak terduga] merupakan cara untuk mengatasi resiko tertinggal adalah membuat rencana untuk peristiwa tak terduga rencana yang belum terjadi selain itu dengan memikirkan kemungkinan pemecahan sebelum terjadi dengan menerapkan pendekatan rasional secara lebih baik pada rencana tersebut maupun akibat yang dihasilkan. Pengembangan produk sering kali dimulai dengan ‘ hanya sebuah gagasan’ yang dapat datang dari sejumlah sumber antara lain:
~ Permintaan pasar
~ Riset pasar
~ Kemampuan teknologi baru
~ Analisis terarah dari jajaran produk yang pernah dianalisikesenjangannya
terkait ini dapat dikendalikan? Yaitu dengan mengambil pendekatan berfase artinya membatasi komitmen pada waktu tertentu dan pengembangan hanya berlanjut bila resiko yang dinilai untuk fase berikut sebanding dengan jumlah yang akan terkena resiko. Fase tersebut dapat dipandang dari berbagai sudut yaitu:
 Aktivitas para pengembang
 Definisi konsep
 Evaluasi
 Spesifikasi
 Desain dan pengembangan produk
 Produksi
 Peluncuran produk
 Saat dipasarkan.
4.     Tahap perencanaan resiko
Petunjuk mengenai tahap perencanaan resiko:
v  Kenali sumber resiko
Mengidentifikasi sebanyak mungkin sumber resiko Membentuk tim kerja Adakan pembahasan dengan sumbang saran Pertimbangkan hati-hati susunan tim yang wajar agar pembahasan lebih efektif Sumber potensial dikelola Carilah seseorang yang trampil menemukan apa-apa
v  Hindari resiko
Hal-hal yang dapat mencegah sunber resiko secara potensial adalah: Pertimbangkan bagaimana potensi resiko dapat dibicarakan Gunakan tenaga ahli untuk pembicaraan Carilah pengalaman baru dalam menangani masalah Pertimbangkan bagaimana resiko dapat dipindahkan Berilah imbalan kepada para ahli yang membantu memecahkan masalah
v  Kendalikan manajemen
Pengendalian yang baik diperlukan dalam kasus apapun dan pimpinan
bersama staf harus memonitor kemajuan teknik proyek setiap waktu untuk menemukan masalah sedini mungkin, sehingga dapat mengadakan perbaikan
v  Asuransikan beberapa resiko misalnya kegagalan pemasok dan kerusakan pada peralatan kritis. Kelayakan produk atau asuransi jaminan profesi atau garansi pemerintah yang dapat dipakai untuk mengurangi finansialexposure akibat ulah pelanggan yang ada di Negara lain.
v  Resiko yang tertinggal.
Kemungkinan resiko yang dulu terjadi lagi sasarannya.
v  Perencanaan scenario
Teknik ini dilakukan dengan melihat bahaya yang mungkin terjadi atau scenario alternative dari faktor yang menyebabkan ketidakpastian. Setelah itu lalu merencanakan setiap scenario dilakukan secara mendetail.

J.    EVALUASI RESIKO
Beberapa upaya agar berhasil [efektif] dalam usaha mengurangi waktu meliputi hal-hal berikut:
Ø  Kumpulkan sedini mungkin sebuah tim inti untuk memelihara visi sasaran yang konsisten
Ø  Pastikan jenis aktivitas yang berlainan
Ø  Tentukan informasi yang diambil dari aktivitas awal oleh tim atau bagian lain yang memerlukan informasi untuk aktivitas berikutnya
Ø  Dukung penggunaan informasi parsial yaitu komunikasi yang efisien dan terbuka dengan kepercayaan yang tinggi dan memungkinkan orang untuk memulai aktifitas, sebelum tugas utama benar-benar selesai
Ø  Pastikan bahwa prosedur persetujuan fase beroperasi dengan lancar dan cepat Perkuat tim pengembangan untuk sebanyak mungkin keputusan tidak harus keluar dari tim Terapkan pengembangan bertahap ( incremental development ) bila memungkinkan








BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Dalam kondisi yang penuh ketidak pastian dan ketatnya persaingan usaha, Anda tidak mungkin menghindari risiko. Salah satu cara yang efektif dan efesien dalam menghadapi risiko adalah dengan negenali jenis-jenis risiko itu sendiri.
1.    Di dalam berwira usaha kita harus memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya risiko usaha
2.    Seorang wirausaha perlu mengindentifikasi risiko agar meminimalkan dampak yang terjadi nantinya misalnya metode Analisa Dari Pengalaman dan Metode Pengamatan dan Survei
B.   SARAN
Berdasarkan kesimpulan mengambil resiko usaha di atas tersebut diatas, maka dapat di sarangkan senbagai berikut.
1.    Tentukan tujuan dan sasaran (visi dan misi) Anda ketika menghadapi suatu permasalahan.
2.    Carilah kemungkinan adanya alternatif lain dari risiko yang akan terjadi.
3.    Pikiran risiko lain yang bisa muncul berdasarkan tabel perbadingan sebab akibat.
4.    Kumpulkan semua informasi yang bisa Anda peroleh sebagai bahan pertimbangan.
5.    Tanya terlebih dahulu kepada pakar atau ahli tentang hal ini sebelum mengambil keputusan.
6.    Putuskan dan yakinlah bahwa Anda telah menyusun rencana Anda dengan sangat baik.










DAFTAR PUSTAKA
1.       Sari,maya. 2013. mengambil reiko usaha. arsip blog. www.google.com.
2.       Djohanputro,Bramantyo.2008.manajemen Risiko koporat.Jakarta: ppm.
3.       Fakultas pshiologi unika utama jaya.2010.mengambil resiko usaha.jakarta.